Tips Sukses Usaha Warnet




Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software, membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya menghubungkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah warnet.

Cara mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyai skill tinggi yang mahal. Semua orang bisa melakukannya asalkan dia mengerti komputer.

Selain dari kemudahan-kemudahan tadi, trend teknologi yang semakin berkembang juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang ditawarkan internet.

Dua hal yang dibutuhkan suatu peradaban untuk maju, jika tidak mau tertinggal dari peradaban lain. Inilah yang menyebabkan semakin banyak masyarakat yang menjadi pengguna internet. Artinya, semakin banyak pula yang membutuhkan warnet.

Semakin banyaknya usaha warnet membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, para pengusaha warnet dituntut lebih kreatif dan memberikan pelayanan yang lebih agar pelanggan tetap merasa puas. Dengan begitu tidak perlu untuk menurunkan harga, namun dituntut untuk menambah nilai tersendiri.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk membuka usaha warnet yang akan menambah penghasilan Anda:

1. Biaya Listrik

Biaya listrik usaha warnet per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar, tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik.

2. Biaya koneksi jaringan internet

Berbicara biaya koneksi, maka pilihannya beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dan lain sebagainya. Keterangan mengenai hal ini bisa dibaca di warnetpedia. Sebaiknya, tentukan dulu kebutuhan bandwidth untuk usaha warnet Anda, baru berbicara biaya koneksi. Untuk biaya dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia.

3. Mungkinkah usaha warnet Anda bertahan?

Tentu bisa. Yang menentukan adalah kemampuan manajemen usaha warnet tersebut, apakah bisa bertahan menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan warnet bukan cuma warnet tetangganya. ISP juga saingan warnet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang bersaingan langsung dengan warnet.

PC/Notebook murah juga saingan warnet. Kombinasi antara PC/Notebook murah dan Produk ISP yang murah atau akses Wifi gratis adalah ancaman yang nyata bagi keberadaan Warnet. Karena itu, dalam membuat usaha warnet harus bisa menempatkan target pasar dan pelayanannya dengan tepat, jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.

4. Antara warnet dan game online

Pertanyaan ini sulit dijawab tanpa adanya data akurat. Pengalaman setiap orang bisa berbeda, tetapi kita bisa menganalisanya sebagai berikut: warnet biasanya tidak perlu spesifikasi komputer setinggi game center. Dari sisi harga, warnet umumnya di atas game center yang justru membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi.

Namun, secara kasat mata, game center lebih ramai dari warnet. Beberapa usaha warnet juga menyediakan game online sebagai bagian dari pelayanan mereka. Saya kira inilah jalan tengah terbaik dengan catatan bahwa pengguna game dan warnet dipisahkan, mengingat karakter keduanya sangat berbeda.

5. Tingkat Okupansi.

Tingkat okupansi yang umum adalah 7 - 9 jam. Di bawah 7 jam maka warnet itu terhitung sepi. Sementara di atas 9 jam warnet tersebut terhitung ramai (sekali). Jarang sekali ada warnet yang memiliki tingkat okupansi di atas 9 jam.

0 comments: