Bahayanya Rokok Elektrik



Banyak orang menganggap bahwa rokok elektrik jauh lebih aman dibanding rokok tembakau biasa. Alasannya: tidak berasap.



Tapi para ilmuwan justru mengatakan bahwa rokok elektrik bisa lebih membunuh dibanding rokok tembakau. Terutama rokok elektrik yang mengandung nikotin cair.

The New York Times pernah menyebutkan bahwa nikotin cair dalam rokok elektrik bersifat neurotoksin, yang jauh lebih berbahaya dari tembakau.

Selain itu, kasus keracunan nikotin cair pun diketahui meningkat 300 persen sejak 2012, atau menjadi 1.851 kasus pada 2013. Diperkirakan, angka di 2014 akan meningkat hingga 2 kali lipat.

Sayangnya, korban justru lebih banyak diderita oleh anak-anak di bawah usia 4 tahun. Mereka mengalami muntah dan kejang setelah terpapar nikotin cair. Baik secara oral maupun kulit.

Sementara itu, Minneapolis Star Tribune mencatat, anak-anak sering terkecoh karena botol nikotin yang disertai gambar-gambar perasa, termasuk cokelat. Bahkan para remaja, seperti ditulis Foxnews Insider, mencampurkannya dengan minuman berenergi.

“Nikotin cair adalah salah satu racun paling kuat yang tersedia secara alami. Satu sendok makan bisa membunuh satu orang dewasa," ujar Direktur California Poison Control System, Lee Cantrell.

The Times pun menuding kemasan yang memungkinkan untuk diisi ulang menjadi penyebab meningkatnya kasus keracunan. Dulu rokok elektrik hanya menggunakan isi sekali pakai. Tapi kini tersedia juga isi ulang berupa campuran nikotin, perasa dan pelarut.

Kebanyakan isi ulang rokok elektrik memiliki kadar nikotin 1,8 persen hingga 2,4 persen sehingga mungkin tidak mematikan. Namun cairan serupa dengan kadar 7,2 persen mudah ditemukan di internet, yang bahkan sebuah perusahaan memperkirakan bisa menjualnya hingga 2 juta liter nikotin cair di Amerika Serikat tahun ini.

0 comments: