Pekerjaan Jaman Dulu yang Sekarang Gak Ada

Pekerjaan-pekerjaan dibawah ini bener-bener ada lho di jaman dulu walaupun sekarang kedengerannya aneh. Cekidot:

Rapihin Pin Bowling

Jaman sekarang bermain bowling sangat mudah. Cukup dengan menggelindingkan bola, maka pin akan berjatuhan. Dan tinggal menunggu beberapa detik saja pin tersebut akan tertata otomatis.

Namun dulu bermain bowling lumayan ribet. Sebab tidak ada mesin canggih yang bisa menata pin secara otomatis dan cepat. Untuk mengakalinya, dipekerjakan seseorang untuk menata pin tersebut. Mereka berada di belakang pin dan akan menata pin ketika bola bowling menjatuhkannya.

Pekerjaan ini sebenarnya cukup berbahaya karena bisa saja bola bowling yang beratnya mencapai 8 kg mengenai para pekerja yang berada di belakang pin.


Penangkap Tikus

Untuk mendapatkan penghasilan, seseorang rela melakukan apa saja, termasuk menangkap tikus sekalipun. 

Mereka yang bekerja sebagai penangkap tikus sudah terlatih sebagai pemburu dan menghilangkan rasa jijik terhadap hewan pengerat ini.

Cara penangkapannya bermacam-macam. Ada yang memakai panah, tongkat, perangkap, bahkan ada yang bisa melakukannya dengan tangan kosong. Benar-benar hebat.

Penghibur Karyawan Pabrik Yang Sedang Bekerja

Bekerja di pabrik memang diperlukan konsentrasi tinggi supaya produk yang dihasilkan tidak cacat. Itulah sebabnya dulu nyaris tidak ada pegawai pabrik yang tersenyum ketika bekerja. Kondisi seperti ini membuat pekerja pabrik rawan stres karena tekanan pekerjaannya.

Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya pemilik pabrik akan menyewa tukang hibur. Seseorang harus bisa menghibur pekerja pabrik dengan dongeng maupun lawakan lainnya.

Alarm Berjalan

Bagaimana caranya orang zaman dulu untuk bisa bangun pagi tanpa bantuan pengingat waktu atau alarm ? Jawabannya adalah dengan menyewa alarm berjalan. Maksudnya apabila anda kesusahan bangun pagi, anda bisa menyewa petugas pengingat untuk membangunkan anda sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Petugas tersebut akan mengetuk pintu atau jendela di pagi hari sampai anda terbangun. Prinsip inilah yang kelak melahirkan teknologi alarm yang sering kamu pakai supaya bisa bangun pagi.

Tukang Nyalain Lampu Jalan

Keberadaan lampu sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Bahkan sampai sekarang pun lampu masih digunakan, baik di rumah, kantor, sekolah, maupun di pinggir jalan.

Dulu ketika masyarakat belum mengenal listrik, lampu masih menggunakan bantuan minyak. Dari sini ada pekerjaan unik, yaitu tukang menyalakan lampu jalan. Mereka bertugas untuk menyalakan lampu maupun mengisi minyak apabila sudah habis.

Kini dengan adanya listrik, menyalakan lampu cukup dengan menekan tombol saja. Dan petugas menyalakan lampu sudah tidak ada lagi.

Unik Nih Lampu Bebek

Bebek berubah jadi lampu. Lampu dengan bentuk unik ini dibuat oleh seorang desainer New York Sebastian Errazuriz.






Istri Selingkuh, Pria Ini Pilih Tinggal 9 Bulan di Pohon Jambu



Hati Sanjay hancur saat pulang kerja mendapati istrinya sedang bermesaraan dengan pria lain di rumahnya. Dia pun memutuskan meninggalkan rumah dan memilih tinggal di pohon jambu hingga meluncur kata maaf dari sang istri.

Pada Maret lalu, Tara yang merupakan istri Sanjay tepergok sedang berduaan dengan pria yang merupakan tetangganya sendiri di atas tempat tidur rumahnya. Melihat pemandangan itu, Sanjay pun sedih bukan kepalang.

Setelah kejadian itu Tara memutuskan tinggal bersama orang tuanya. Sedangkan Sanjay memilih memanjat pohon jambu di desa tempat keluarganya tinggal. Demikian dikutip dari Daily Mail,

Dia memutuskan akan tetap tinggal di pohon dan baru akan turun jika istrinya minta maaf dan memutuskan kembali padanya. "Kalau kami berusaha membawanya turun, dia selalu mengancam akan bunuh diri," kata ibunda Sanjay.

Sedangkan saudara perempuan Sanjay mendukung apa yang dilakukan pria 25 tahun itu. Menurutnya selama Sanjay aman berada di pohon jambu, maka keluarga sudah senang. Keluarganya pun membawakan makanan untuk Sanjay sejak pohon jambu itu tidak berbuah karena sudah bukan musimnya.



Sanjay harus hati-hati dengan patah hati yang dialaminya. Sebab perpisahan yang traumatis dan tiba-tiba dapat memicu pusaran aktivitas hormonal. Hormon stres seperti adrenalin dan kortisol 'banjir' di dalam aliran darah, yang dapat mempercepat denyut jantung, peningkatan tekanan darah, otot-otot tegang dan mengaktifkan sel-sel kekebalan.

Kondisi ini membuat darah mengarah dari sistem pencernaan ke otot-otot dan membuatnya lebih mudah menggumpal. Mekanisme bertahan hidup primitif yang disebut respons fight-or-flight, mempersiapkan tubuh untuk bahaya.



Jika jantung sudah mengalami aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), maka plak aterosklerosis bisa pecah dan membentuk bekuan darah, atau memicu irama jantung abnormal yang berbahaya.

Meski patah hati lebih banyak membuat orang depresi, namun bila ia memiliki riwayat penyakit jantung maka patah hati bisa menjadi lebih mematikan, seperti dilansir health.harvard.edu,.

Selain ketegangan dan stres, terlalu lama patah hati juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa patah hati dapat meningkatkan kemungkinan orang menderita penyakit jantung, kanker, depresi, alkoholisme dan bunuh diri.

Starbucks Jepang Selain Jual Kopi Juga Jual Wine dan Bir

Starbucks yang dikenal dengan minuman berkafeinnya kini tampil beda dengan menjual produk minuman beralkohol. Baru-baru ini, salah satu cabang Starbucks di Jepang mengumumkan bahwa mereka akan menjual wine dan bir.

Menempati ruangan seluas 138 meter persegi, Starbucks ini dapat menampung hingga 42 pelanggan. Di sini, para pelanggan bisa memilih berbagai minuman kopi dari enam biji kopi yang berbeda.

Selain menawarkan berbagai variasi minuman kopi seperti cappuccino dan latte, Starbucks ini juga memiliki menu Shakealato, minuman kopi yang disajikan dalam gelas martini. Untuk menikmati segelas Shakealato, pelanggan harus merogoh kocek hingga 500 yen (atau sekitar Rp 57.963).

Dan karena tidak semua orang suka kopi, Starbucks ini juga menjual wine dan bir. Seperti dilansir rocketnews24, beberapa netizen Jepang berpendapat bahwa 650 yen (atau sekitar Rp 75.351) untuk segelas bir mungkin tidak akan membuat Starbucks ini menjadi tempat nongkrong lokal baru di Jepang. Ini dikarenakan harga tersebut terlampau mahal untuk dijangkau.