Geger! Penangkapan Babi Ngepet Hebohkan Warga Semarang



Seekor babi yang diyakini warga sebagai babi jadi-jadian alias babi ngepet menggegerkan warga Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Babi dengan bentuk dan ciri-ciri tubuh aneh ini ditangkap oleh warga Delik Rejo RT 6 RW XI, Kelurahan Tandang.



Babi yang ditangkap warga selain berprilaku aneh juga memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dari babi hutan pada umumnya.

Aksi penangkapan babi yang diduga sebagai babi jadi-jadian ini sendiri berawal ketika salah seorang warga melihat seekor babi lalu lalang di kampung.

Babi itu berjalan dengan santainya di tengah perkampungan pada Rabu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Warga yang curiga karena sebelumnya belum pernah ada babi yang melintasi perkampungan pun beramai-ramai mengepung babi tersebut.

Setelah melakukan upaya pengepungan secara beramai-ramai selama 30 menit, akhirnya babi tersebut berhasil ditangkap dan kemudian diserahkan kepada ketua RT setempat.

Ketua RT, Miran menjelaskan jika setelah ditangkap dan dimasukan kedalam kurungan terali besi, babi jenis babi hutan ini menunjukkan perilaku yang aneh seperti menangis karena kelopak matanya mengeluarkan air mata. Selain itu, babi yang saat diburu warga gesit dan lincah, usai ditangkap tampak lemas.

"Kamis (8/10) sekitar pukul 00.00 WIB malam tadi usai ditangkap, babi itu terlihat menangis dan sudah loyo tidak seperti saat dikejar-kejar warga sangat beringas dan lincah mas," ujarnya.

Miran juga menambahkan jika selain berperilaku aneh, babi hutan tersebut juga memiliki ciri fisik yang berbeda dari babi lainnya.

"Yang terlihat jelas dari bulunya yang belang berwarna hitam dan kuning mas, seharusnya jika memang babi hutan warna bulunya keabu-abuan," tambahnya.

Warga sendiri mengaku sering kehilangan uang sekitar satu bulan sebelum penangkapan babi yang diduga jadi-jadian tersebut. Uang warga yang hilang mulai dari lembaran pecahan 20 ribu hingga pecahan 100 ribu rupiah.

Sri Utami yang juga istri dari Miran, ketua RT setempat mengaku pernah kehilangan uang pecahan 20 ribuan sebanyak dua lembar saat hendak pergi menyetorkan uang di Bank.

"Tidak tahu kenapa uang yang sudah saya siapkan tiba-tiba berkurang dua lembar saat dihitung waktu hendak berangkat, padahal malamnya sudah pas," ujarnya.

Sejak tertangkapnya babi tersebut, Miran yang dipasrahi oleh warga untuk mengurus babi yang memiliki panjang sekitar setengah meter kemudian berat badan babi sekitar 5-10 kilogram ini mengaku belum pernah didatangi orang yang mengaku sebagai pemilik babi tersebut.

Rencananya, apabila tidak ada yang mengakui babi tersebut Miran akan menjualnya di mana nanti uangnya akan masuk ke kas RT untuk keperluan pembangunan kampung.

0 comments: