Haenyeo, Budaya Penyelam Wanita di Pulau Jeju



Haenyeo, Budaya Penyelam Wanita di Pulau Jeju

Inilah wanita-wanita perkasa dari Pulau Jeju, Korea Selatan. Mereka adalah penyelam yang berbakat dan bahkan menjadi tulang punggung bagi keluarga. Wajar, karena di pulau ini menerapkan struktur matriarkat. Dalam sistem keluarga tersebut, ciri utamanya adalah wanita yang memegang dominasi atas urusan keluarga.

Uniknya, penyelam wanita yang kerap disebut haenyeo (wanita laut) itu sudah ada sejak abad 19. Kisah mulanya berawal dari aturan pungut pajak dari pemerintah setempat yang diterapkan bagi pria saat mendapatkan penghasilan. Pungutan ini jelas memberatkan keluarga kala itu. Akhirnya, turunlah wanita untuk menggantikan mencari nafkah. Mereka tidak dibebani pajak apa pun.

Sejak itulah mencari hasil laut untuk sumber penghasilan dilakukan haenyeo. Menyelam ibarat pekerjaan rendahan saat itu. Kebiasaan wanita Jeju ini akhirnya anak cucu mereka. Jadilah para wanita di Pulau Jeju sebagai penyelam yang andal.

Haenyeo, Budaya Penyelam Wanita di Pulau Jeju

Bayangkan saja, mereka mampu turun menuju dasar laut sampai kedalaman 20 meter. Itu pun mesti menahan napas kurang lebih dua menit. Mereka juga harus bertarung menghindari ganasnya hewan-hewan predator dan beracun, macam ubur-ubur atau hiu.

Nah, haenyeo ini masih bisa Anda dapati kalau berkunjung ke Pulau Jeju. Hanya saja, mungkin pelakunya generasi tua. Sekitar 80 persen berusia di atas 50 tahun. Survey pada tahun 2003, jumlah haenyeo tersisa menjadi 5.650 orang dari 30 ribu orang di tahun 1950.

Rata-rata anak-anak para haenyeo enggan berprofesi seperti ibunya. Mereka lebih menyukai hidup lebih mapan dan bergaji tetap dengan bekerja di kota-kota industri.

Haenyeo, Budaya Penyelam Wanita di Pulau Jeju

Oleh karena itu, Pemerintah Korea Selatan pun menaruh perhatian pada budaya ini. Haenyeo dianggap sebagai budaya yang layak dilestarikan. Maka, pemerintah pun mencoba mendaftarkan tradisi menyelam oleh wanita ini untuk menjadi salah satu warisan budaya tak benda versi UNESCO di tahun 2014 nanti. Sebuah museum haenyeo telah didirikan di Jeju. Di sana banyak menceritakan tentang kehidupan wanita penyelam ini.

0 comments: